Minggu, 19 Desember 2010

Wanitaku Pemuliaku

Semua keluhan hidup berasal dari dihargainya kita sebagai orang rata-rata. Kita tidak suka diperlakukan rata-rata, dikenali hanya sebagai angka, dibayar rata-rata, maka kita semua merasa menjadi jiwa yang khusus dalam kehidupan ini. Maka kenali dulu peran kita sebagai wanita pemulia pria dalam kehidupan ini.

Seorang wanita seharusnya menjadi pemandangan terindah bagi yang melihatnya. Sehingga jika tabiat dia sebagai wanita sendiri saja sudah indah, apalagi kalau bersanding di dekat pria yang membuat pria disebelahnya berpendar karena kemuliaannya itu.

MENIKAH DENGAN YANG LEBIH BAIK

Selalu ada kemungkinan dalam setiap keputusan, jika seorang wanita memutuskan bersedia untuk menikah dengan seorang pria, berarti dia bersedia menua bersama pria tersebut. Maka pria akan menjadi sangat aniaya jika wanita yang bersedia menua bersamanya tidak memuliakan kehidupannya. Jika kita memang tidak bias merawat wanita itu mungkin wanita itu akan dirawat oleh pria lain yang lebih baik.
Untuk semua wanita yang merasa bahwa dia berhak dia berhak menikah dengan pria yang lebih baik dari pada prianya, sekarang harus bertanya apakah Anda sudah menjadi wanita yang terbaik baginya. Banyak dari kita hanya melihat satu arah, sebagai korban. Tanpa melihat bahwa pasangan hidup kita juga berharap kita wanita menjadi wanita yang terbaik baginya. Jadi sebelum kita memvonis siapapun sebagai pasangan yang tidak baik, kita harus cek apakah kita sebagai wanita telah menjadi yang terbaik baginya.
Istri adalah cermin. Ia tidak menampilkan kecuali yang dilihatnya. Jika kalau seorang pria berdiri didepan sebuah cermin, maka yang dikatakan istri sebagai komentar adalah apa yang dilihatnya. Banyak pria marah karena dicurigai istrinya yang sebetulnya tanpa sadar ia memberi alasan untuk dicurigai. Jika kalau tidak sengaja saja kita sebagai pria bias terhukum, apalagi kalau kita punya kebiasaan tidak menjaga pandangan mata, tidak menjaga yang kita baca, yang ditampil di internet, istri akan melihat itu sebagai alasan untuk mempercayai kita atau tidak. Kalau dalam dalam sebuah hubungan membuat kita tidak nyaman, berarti ada sesuatu yang harus diperbaiki.

MASALAH AGAR NAIK KELAS

Kita sebetulnya tahu apa yang seharusnya dan sebaiknya kita lakukan, tetapi kita sedang dalam proses belajar untuk menjadi pribadi yang berespon dengan cara terbaik. Orang yang menghindar dari menyelesaikan suatu masalah akan ditemukan dengan masalah yang sama. Itu bukan berarti Tuhan suka menyiksa orang, tapi karena Tuhan ingin kita naik kelas.
Suatu masalah harus kita selesaikan supaya kita pantas bagi masalah yang lebih besar lagi. Di dalam keluarga pun ada tanda-tanda bahwa kita diangkat melalui masalah. Jadi kalau masalah itu adalah pembaik maka sambutlah masalah dengan rahmat. Karena masalah adalah rahmat yang rasanya tidak kita sukai.
Orang yang tidak diberi masalah, tidak akan tumbuh. Jadi orang yang diberi masalah sedang disuruh untuk tumbuh meski tidak suka rasa dari masalah itu. Jadi kalau kita dihadapkan pada masalah, bersyukurlah karena kita diberi kesempatan untuk naik kelas. Ikhlaskan menerima masalah sebagai cara untuk meningkatkan kelas iman kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar